Powered by Blogger.

featured Slider

Syariat Islam di Aceh, Jangan Selangkangan Saja

By | 16:24:00 Leave a Comment
Syariat Islam di Aceh, Jangan Selangkangan Saja
ilustrasi

Tulisan ini terinspirasi dari salah satu media local di aceh yang membahas mengenai penerapan syariat islam di aceh. Tulisan ini tidak bermaksud untuk menjatuhkan upaya pemerintah aceh dalam menjalankan syariat islam di negeri para raja ini. Penulis hanya ingin menukilkan sedikit mengenai pendapatnya mengenai penerapan syariat islam di Aceh. 

Seorang teman pernah berujar kepada penulis bahwa penerapan syariat islam di aceh seperti suatu modus. Penulis sempat bingung dengan perkataan teman itu. Namun penulis tidak ingin bertanya lebih jauh mengenai perihal yang dimaksudkan teman tersebut. Penulis ingin menyuarakan pendapat dirinya sendiri ikhwal syariat islam di Aceh.

Di media online local yang penulis maksud diatas membahas mengenai pemerintah yang hanya sibuk menegakkan syariat islam perihal isi”selangkangan” wanita melulu. Namun banyak sektor kehidupan lainnya masih jauh dari syariat islam yang sebenarnya.

Penulis melihat selama ini dalam penerapan syariat islam tidak melihat setiap akar permasalahannya. Penulis tidak bermaksud ingin mengatakan tidak kompetensi aparatur pemerintah dalam membidangi urusannya masing-masing. Penulis sangat yakin dan percaya pemerintah mampu akan hal yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Namun penulis hanya ingin memberi pendapat setiap akan membuat aturan yang mengatur tentunya harus menuntaskan akar permasalahannya sehingga akibat nantinya akan berkurang.

Sebagai contoh perihal memberlakukan jam malam bagi perempuan dikota Banda Aceh. Nah. Bila ingin dikaji . kenapa mereka(wanita)sampai larut malam masih bersileweran di jalanan baik sesama jenis maupun dengan lawan jenis? Rata-rata perempuan tersebut dari kalangan penduduk asli kota atau pendatang seperti mahasiswi? Hal seperti sepatutnya bisa dikaji dengan baik sehingga pencegahan bisa dilakukam sejak dini sehingga para wanita akan tahu diri dengan budaya dan identitas keacehannya sendiri.

Penulis juga sependapat dengan pemberitaan media lokal diatas bahwa banyak dalam lini kehidupan masyarakat yang lain belum tersentuh syariat islam. Seperti tata pemerintahan yang sesuai islam dan system perdagangan yang masih jauh dari syariat islam. Pelayanan kepada masyarakat dan hal hal pokok lainnya yang menjadi tugas pemerintah. Jadi tidak berkesan hanya mengurus permasalahan seorang perempuan belaka dan seakan menjadi objek yang selalu melanggar syariat. Walaupun dalam islam seorang wanita akan menentukan baik buruknya suatu bangsa namun kita tidak boleh lupa persoalan lainnya juga harus diselesaikan.


Sekali lagi , penulis hanya ingin menyuarakan pendapatnya dan tidak hendak bermaksud melawan  saudara kita yang sedang menegakkan syariat islam di Aceh. Penulis juga ingin Aceh benar benar bisa menjalankan syariat islam dengan kaffah karena akan sangat merugi bila hal yang diperjuangkan oleh pendahulu kita dengan darah dan nyawa hancur pada masa kini dan masa mendatang[].
Newer Post Older Post Home

0 comments: