Ilustrasi |
Karya:
D. Keumalawati
Aku
masih terjaga menanti kepulanganmu
Betapa
malam telah sepi
Desahmu
penuh duka
“tadi
malam aku lupa terjaga
Padahal
sebelum ku jenguk dia
Terpikir
olehku kamera
Dia telah
pergi tanpa sempat
Ku abadikan
deritanya”
“sudahlah
sayang”, Ucapku
“sungguh
sudah cukup banyak
Yang
pergi
Tanpa
sempat kau rekam
Sementara
tubuhmu pun
Semakin
rapuh”
“aku
tak pedulikan itu” Keluhmu
“aku
hanya ingin kau tahu tentang perawan
Yang
disetubuhi perulu itu
Telah
pergi selamanya”
Aku tersenyum
pilu
Kau semakin
meradang
“begitu
mudah memutuskan tali kehidupan
Hingga
wanita yang terkapar
Diberondongi
selengkangannya
Ah,
percuma kau jadi ibu”
Gerutumu
makin panjang
Nun di
sana
Di awan-awan
Yuni
melambangkan tangannya padaku
Pada
kami yang terus terjaga
Gadis
belia itu tersenyum
Melangkah
di antara kembang putih
Wanginya
tercium ke bumi
Banda
Aceh, 10 Mei 199
*Yuni Afrida, gadis belia yang tertembus
peluru di selangkangannya saat tragedi Simpang KKA, Lhokseumawe, 1999.
Sumber: Buku Ensiklopedi Aceh.
0 comments: